Jalan Raya Margonda,Depok,Jawa Barat
Margonda adalah seorang analis kimia dari Balai Penyelidikan
Kimia Bogor yang sekarang dikenal sebagai Balai Besar Industri Argo
(BBIA).Lembaga yang dulunya bernama Analysten Cursus ini didirikan sejak
Perang Dunia I oleh Indonesiche Chemische Vereniging,milik Belanda.
Margonda
Margonda pernah bekerja untuk Belanda dengan mengikuti pelatihan
penerbang cadangan di Departemen Penerbangan Belanda.Dia tidak lama
bekerja disitu karena pada tanggal 5 Maret 1942,Belanda menyerah kalah
yang pada akhirnya dikuasai oleh Jepang.Dan disitulah Margonda
memutuskan bekerja untuk Jepang.Meskipun dia bekerja untuk Jepang,tidak
membuat Margonda kehilangan rasa cintanya kepada Tanah Air.
Setelah Indonesia merdeka,Margonda mendirikan Angkatan Muda
Republik Indonesia (AMRI) yang bermarkas di Jalan Merdeka,Bogor.Tetapi
sangat disayangkan karena umur kelompok ini relatif singkat.Banyak
anggotanya pecah dan memilih bergabung dengan BKR,Pesindo,KRISS,dan
lainya.
Pada 11 Oktober 1945,meletuslah peristiwa yang disebut Gedoran
Depok.Penyebabnya karena terlalu banyaknya kelompok kecil di Depok yang
akhirnya membuat petaka bagi penduduk Depok masa itu.Tidak hanya
itu,penyebab utamanya juga karena Depok dianggap tidak mengakui
kemerdekaan Indonesia karena mereka merasa sebagai "pribumi istimewa".Itulah
yang membuat beberapa pejuang marah.Bahkan sumber sejarah mengatakan
bahwa Depok sudah lebih dulu merdeka sejak 28 Juni 1714.Mereka punya
tatanan pemerintahan sendiri yaknni Gemeente Bestuur Depok yang bercorak
republik yang dipimpin juga oleh seorang presiden yang dipilih tiga
tahun sekali melalui pemilu.
Margonda sendiri tidak diketahui dimana keberadaanya ketika perang
Gedoran Depok meletus yang dimana saat perang terjadi banyak anak-anak
dan perempuan Depok ditawan di kantor pemerintahan Depok oleh TKR.Pada
akhirnya tentara Nica menyerbu Depok untuk membebaskan para tawanan dan
dibawa ke kamp pengungsian di Kedunghalang,Bogor.
Setelah pejuang berhasil dipukul mundur oleh pasukan NICA,kantor
Gemeente Bestuur yang tadinya merupakan markas TKR berubah menjadi
markas NICA.
Pada bulan November,pejuang yang tercerai berai akhirnya kembali
dan menjalin koordinasi dengan membuat sebuah rencana untuk merebut
kembali Depok dari tangan NICA.Tanggal 16 November 1945 itulah para
pejuang menyerbu Depok.Pertempuran yang berlangsung sehari semalam itu
membuat NICA kelabakan,meski Depok gagal direbut pejuang.
Para pejuang akhirnya banyak yang gugur.Di situlah nama Margonda
kembali muncul karena ternyata dia berada di antara ratusan pejuang
tersebut.Margonda gugur 16 November 1945 di sungai Kali Bata (bukan
kalibata di Jakarta Selatan),Pancoranmas,Depok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar